Berita DPD di Media

Beranda

ยป

Berita DPD di Media

Pengembangan UMKM di Kota Batam Perlu Peningkatan Kualitas SD

13 Februari 2023 oleh jakarta

Komite IV DPD RI dalam kunjungannya ke Kepulauan Riau menyampaikan bahwa perlu adanya peningkatan kualitas SDM dalam pengembangan UMKM di Kota Batam. Peningkatan ini bisa diperoleh salah satunya dari binaan yang diberikan oleh Bank Indonesia untuk para pelaku UMKM. Hal ini diutarakan oleh Ketua Komite IV DPD RI, Elviana, pada kunjungan kerja dalam rangka pendampingan mitra untuk pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif di Kota Batam, Kamis (9/2/2023). “Binaan dari BI itu sifatnya kelompok, bukan pada perorangan. Jadi bantuan ini memang diperuntukkan bukan sebatas pada modal saja, tapi juga dalam rangka meningkatkan SDM,” ucap Elviana dalam pertemuan dengan pelaku usaha Batik Pa’ Long di Kota Batam. Pada pertemuan itu, Hendra sebagai salah satu pembuat batik di butik tersebut mengungkapkan bahwa persoalan yang dialami adalah terutama dalam hal SDM disamping kurangnya bahan baku . Permasalahan ini menurutnya akan teratasi jika mereka mendapat cukup bantuan terutama dari pemerintah. Oleh karena itu, Elviana menyarankan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro selaku pendamping pelaku UMKM di Kota Batam untuk segera membentuk kelompok usaha dan selanjutnya dapat diterbitkan SK. Hal itu sebagai syarat untuk mendapat bantuan binaan dari Bank Indonesia. “Karena UMKM diarahkan untuk membentuk kelompok usaha sejenis, agar semakin banyak SDM yg tercipta,” tegas Senator Jambi tersebut. Anggota DPD RI Provinsi Kepulauan Riau, Dharma Setiawan, selaku tuan rumah mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan oleh Komite IV DPD RI kepada pelaku UMKM khususnya di Kota BaUMKM “Semoga kunjungan ini membawa kebaikan dan perubahan, juga membuat lebih baik UMKM di Kota Batam. Saya sebagai wakil DPD RI dari Kepri siap menjadi penghubung dengan BI selaku mitra dari Komite IV,” ungkapnya. Selain BI, Komite IV DPD RI memiliki beberapa mitra kerja dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Salah satu mitra kerja adalah Kementerian Koperasi dan UKM. Oleh karena itu kunjungan kerja ini dilaksanakan dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi kreatif pada sektor UMKM. Hadir pula pada kegiatan ini dua Pimpinan Komite IV yang lain, yaitu H. Sukiryanto dan KH. Abdul Hakim, M.M selaku Wakil Ketua Komite IV. Di Kepulauan Riau sendiri, UMKM pada tahun 2022 berjumlah 146.638 UMKM. Masing-masing tersebar di Kota Batam 75.064 (51 persen), Kota Tanjungpinang 18.613 (13 persen), Kabupaten Bintan 11.783 (8 persen), Kabupaten Karimun 18.434 (13 persen), Kabupaten Natuna 8.454 (6 persen), Kabupaten Anambas 5.262 (4 persen) dan Kabupaten Lingga 9.028 (6 persen). Menutup pertemuan tersebut, Elviana menyampaikan harapannya untuk UMKM di kota Batam. “Semoga semakin banyak peran pemerintah dan negara untuk pelaku UMKM. Dan kalian juga harus melibatkan orang banyak, jangan menjadikan pemula sebagai pesaing tetapi sebagai mitra kerja,” pungkasnya. (Sumber: https://www.mjnews.id/2023/02/pengembangan-umkm-di-kota-batam-perlu-peningkatan-kualitas-sdm/)

DPD Minta Kominfo Prioritaskan Pemerataan Distribusi Set Top Box

09 Februari 2023 oleh jakarta

Jakarta – Komite I DPD RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate membahas perkembangan pelaksanaan Analog Switch Off (ASO) atau migrasi siaran televisi dari analog ke digital. Ketua Komite I DPD RI Andiara Aprilia Hikmat menyampaikan hal ini merupakan upaya Komite I DPD RI untuk melakukan evaluasi terkait kendala tiap daerah dalam mengikuti program percepatan digitalisasi. Salah satu kendala yang banyak terjadi adalah belum meratanya distribusi Set-Top-Box (STB) sebagai alat penunjang siaran digital dan kemampuan daya beli masyarakat. Senada dengan Andiara, Senator DPD RI asal Sulawesi Tengah, Abdul Rachman Thaha menyayangkan apabila masyarakat daerah terpencil harus mengalami pemutusan tayangan siaran TV analog disaat distribusi STB belum merata. “Sangat risau rasanya apabila masih banyak masyarakat daerah terpencil yang belum memiliki STB namun satu-satunya hiburan mereka melalui TV harus terhenti,” tuturnya di Gedung DPD RI, Jakarta, Senin (06/02/2023). Terkait pernyataan tersebut Menkominfo Johnny G Plate menjelaskan bahwa Kominfo akan mulai melaksanakan ASO di setiap wilayah secara bertahap sesuai kesiapan wilayah tersebut dalam penyediaan infrastruktur termasuk ketersediaan STB. Program penyediaan STB gratis pun telah diberlakukan oleh pemerintah untuk rumah tangga miskin. “Adapun bagi masyarakat yang tidak termasuk dalam penerima STB gratis, dapat membeli alat tersebut di berbagai e-commerce. Kominfo juga mendorong Kementerian Perindustrian sebagai pihak penyedia untuk memperbanyak produksi STB dan telah memberi masukan kepada Kementerian Perdagangan agar dapat memberikan harga STB yang terjangkau di masyarakat. Saat ini harga yang beredar di pasaran berkisar diangka 200-300 ribu Rupiah” imbuh Johnny. Menanggapi penjelasan Menkominfo, Senator asal Sulawesi Selatan, Ajiep Padindang merekomendasikan kepada Pemerintah untuk menambah jumlah STB kepada masyarakat miskin agar lebih tepat sasaran dan tepat manfaat. “Kami mendesak pemerintah untuk menggunakan Data Desil I Pensasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) sebagai prioritas penerima STB gratis,” tutup Ajiep. Migrasi siaran TV dari analog ke digital sendiri merupakan komitmen Indonesia dan seluruh negara yang tergabung dalam International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 2007 di Jenewa, Swiss. Komitmen ini yang selanjutnya dituangkan pemerintah dalam UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. (Sumber: https://www.mjnews.id/2023/02/dpd-minta-kominfo-prioritaskan-pemerataan-distribusi-set-top-box/)

Komite IV DPD RI Raker Dengan BPS dan BPKP

09 Februari 2023 oleh jakarta

Ketua Komite IV DPD Hj. Elviana (tengah) menandatangani kesimpulan hasil rapat kerja antara Komite IV DPD RI dengan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh (dua kiri) dan Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono (dua kanan) di ruang Kutai Komplek Parlemen Senayan Jakarta.Senin (6/2/2023). (Sumber: https://telusur.co.id/detail/komite-iv-dpd-ri-raker-dengan-bps-dan-bpkp)

Hari Pers Nasional, LaNyalla: Pers Harus Jaga Netralitas di Tahun Politik

09 Februari 2023 oleh jakarta

JAKARTA - Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Kamis (9/2/2023), mendapat sambutan positif dari Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Sejumlah harapan disampaikan LaNyalla, di antaranya mengenai netralitas pers nasional. Menurut LaNyalla, HPN adalah momen istimewa untuk para insan pers nasional. "Buat seluruh insan pers Tanah Air, selamat merayakan HPN 2023. Semoga event ini menjadi momentum bagi para insan pers untuk meningkatkan lagi profesionalitasnya," kata LaNyalla, Rabu (8/2/2023). Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, tahun ini pers akan menghadapi tantangan yang cukup besar. "Tahun ini adalah tahun politik. Tahun yang akan dipenuhi banyak agenda politik nasional. Pers dituntut untuk mampu tampil dengan berita berimbang dan telah terverifikasi dengan baik, serta memberi informasi sesuai porsi serta menghindari hoaks," katanya. Ia mengatakan, pers harus menjadi pengawal dari jalannya demokrasi di tanah air. "Pers harus menjadi pengawal demokrasi dengan menyajikan informasi yang cover both side. Netralitas pers harus dijaga. Sehingga informasi yang sampai masyarakat tidak menyesatkan," katanya. Untuk tahun ini, peringatan HPN 2023 diselenggarakan di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Tema yang diusung adalah 'Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat'. (Sumber: https://www.republika.co.id/berita/rpslti463/hari-pers-nasioanl-lanyalla-pers-harus-jaga-netralitas-di-tahun-politik)

Komite II DPD RI Tanggap Dalam Isu Perkebunan Nasional

09 Februari 2023 oleh jakarta

Komite II DPD RI melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka pengawasan UU No 39 Tahun 2014 tentang perkebunan di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara pada Selasa (05/02). Wakil Ketua Komite II DPD RI, Lukky Semen, mengatakan bahwa pengelolaan perkebunan mampu berperan untuk menyejahterakan dan memajukan pembangunan masyarakat di daerah. Selain itu, perkebunan juga menjadi salah satu sektor yang mempunyai peranan krusial dalam perekonomian Indonesia. “Sektor perkebunan menjadi aktor strategis dalam kemajuan masyarakat di daerah bahkan nasional, oleh karena itu potensi kolaborasi antar pemerintah daerah, BUMN, mitra daerah dan pemangku kepentingan memegang kunci dalam kesuksesan ini,” ucap Anggota DPD RI asal Provinsi Sulawesi Tengah tersebut. Lukky Semen menambahkan bahwa DPD RI mendukung berbagai kemitraan dengan pemangku kepentingan yang ada. Kemitraan ini dapat dibangun dengan penyerapan aspirasi terkait kendala, permasalahan, dan tantangan yang dihadapi pada bidang perkebunan. “Kami terus mendorong agar aspirasi masyarakat bisa terserap dengan baik, tentu tujuannya untuk mewujudkan tata kelola perkebunan yang berkelanjutan, serta berkeadilan,” ujar Lukky saat membuka acara Kunjungan Kerja di Kantor Bupati Deli Serdang, Sumatera Utara. Anggota DPD RI asal Provinsi Sumatera Utara, Badikenita Br Sitepu, mengatakan bahwa berbagai permasalahan perkebunan yang ada di Sumatera Utara termasuk Kabupaten Deli Serdang selalu menjadi prioritas penyelesaian bersama. “Masalah lahan adat, lahan masyarakat dan isu-isu perkebunan yang ada di Sumut selalu menjadi prioritas untuk diselesaikan. Pertemuan ini akan kita tindaklanjuti dengan duduk bersama antara Pemda, kementerian/lembaga terkait, pakar-pakar dan kelompok tani agar masalah ini bisa kita tuntaskan bersama,” ucap Badikenita. Di kesempatan yang sama, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Deli Serdang, Putra Jaya Manalu menjelaskan bahwa pihaknya sangat terbuka dengan aspirasi masyarakat terkait masalah sektor perkebunan. “Pemda akan menyiapkan kebijakan yang tepat sasaran terkait sistem pengelolaan perkebunan agar masyarakat bisa merasakan dampak positif kedepannya,” kata Putra. (Sumber: https://m.otonominews.co.id/read/28696/Komite-II-DPD-RI-Tanggap-Dalam-Isu-Perkebunan-Nasional)

Gempa Kuat Guncang Turki Selatan, Sultan Minta Pemerintah Kirimkan Bantuan Kemanusiaan

07 Februari 2023 oleh jakarta

Gempa kuat guncang Turki selatan pada Senin pagi. Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Türkiye (AFAD) mengatakan gempa berkekuatan 7,4 melanda pada pukul 4.17 pagi (0117GMT) dan berpusat di distrik Pazarcik di provinsi selatan Kahramanmaras di Türkiye. Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 7 kilometer (4,3 mil). Mengetahui hal tersebut, Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi gempa yang telah menelan ratusan nyawa masyarakat Turki. “Kami menyampaikan bela sungkawa dan duka yang mendalam atas peristiwa ini. Semua perhatian dunia sedang tertuju pada Turki saat ini. Kami harap saudara-saudara kita di Turki diberikan kesabaran dan kekuatan”, ungkap Sultan melalui keterangan resminya pada Senin (06/02/2023). Menurutnya, Turki merupakan negara sahabat yang sangat menghormati kedaulatan dan kehormatan bangsa Indonesia. Kami minta pemerintah segera mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada pemerintah dan masyarakat Turki. “Kita pernah dan bahkan sering berada pada situasi yang dialami Turki saat ini. Dan dari peristiwa seperti ini kita mendapatkan pengalaman, perhatian juga kebaikan dari negara-negara sahabat seperti Turki”, ujar Sultan. Lebih lanjut, mantan aktivis KNPI itu juga meminta Pemerintah melalui KBRI Indonesia di Ankara Turki untuk mendata keberadaan WNI yang saat berkunjung atau bermukim di daerah terjadi gempa. Pemerintah perlu memastikan dan melaporkan situasi dan kondisi WNI, karena diperkirakan banyak masyarakat Indonesia yang saat ini sedang melakukan kunjungan wisata ke sana. (Sumber: https://www.mjnews.id/2023/02/gempa-kuat-guncang-turki-selatan-sultan-minta-pemerintah-kirimkan-bantuan-kemanusiaan/ )

Sultan Sebut Pembatasan Solar Bersubsidi Berpotensi Memperparah Inflasi di Daerah

07 Februari 2023 oleh jakarta

Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin menilai pembatasan pembelian solar subsidi atau Biosolar berpotensi akan menyebabkan peningkatan biaya logistik yang berakibat langsung pada inflasi yang signifikan di daerah. Oleh karena itu, melalui keterangan resminya pada Senin (6/2) mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu meminta Pemerintah dan PT Pertamina untuk mempertimbangkan kembali pemberlakuan kebijakan pembatasan solar subsidi tersebut. Terutama pada daerah yang merupakan sentra industri perkebunan sawit dan CPO. Kami memaklumi kebijakan pembatasan solar subsidi seiring kenaikan harga BBM dan pemangkasan anggaran subsidi energi. Anggaran subsidi energi pada 2023 tercatat lebih sedikit Rp212 triliun dari alokasi 2022, atau turun 38,4 persen”, ungkap Sultan melalui keterangan resminya pada Senin (6/2). Lebih lanjut, Sultan menerangkan bahwa Kuota solar bersubsidi atau biodiesel seharusnya ditingkatkan pasca bertambahnya porsi DMO CPO untuk Program B30. Karena pengguna Biosolar mayoritas adalah kendaraan transportasi umum dan kendaraan logistik. kami sarankan Kuota subsidi BBM untuk jenis Biosolar sebaiknya diberikan porsi yang lebih besar daripada jenis BBM lainnya. “Kuota Subsidi BBM harus diprioritaskan pada jenis kendaraan umum dan kendaraan angkutan logistik. Karena kendaraan pengguna Biosolar memiliki peran strategis dalam menentukan harga jual barang di daerah dengan kondisi geografis yang rumit. Tapi BPH Migas justru menetapkan kuota BBM Jenis Bahan Bakar Khusus Penguasan (JBKP) Pertalite sebanyak 32,56 juta kiloliter untuk tahun 2023. Sedangkan kuota BBM Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) minyak tanah (kerosene) sebanyak 0,5 juta kiloliter dan minyak solar 17 juta kiloliter. Diketahui, PT Pertamina (Persero) memperluas pembatasan pembelian solar subsidi ke 13 kabupaten/kota mulai Senin (6/2). Pembatasan ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi MyPertamin Mengutip situs MyPertamina, 13 kabupaten/kota tersebut adalah Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kaur, Kepahiang, Kotawaringin Barat, dan Lamandau. Kemudian, Lebong, Muko Muko, Rejang Lebong, Seluma, Sukamara, dan Bengkulu. (Sumber: https://monitorindonesia.com/2023/02/sultan-sebut-pembatasan-solar-bersubsidi-berpotensi-memperparah-inflasi-di-daerah )

Sultan Minta Pemerintah Masifkan Program Kemitraan UMKM dengan Korporasi

07 Februari 2023 oleh jakarta

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mendorong Pemerintah untuk memperluas program kemitraan antara pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan perusahaan besar seperti BUMN dan Multi National Corporate (MNC). Hal ini disampaikan mantan ketua HIPMI Bengkulu itu dalam rangka mendorong peningkatan porsi pendapatan kelas menengah bawah di tengah momentum pertumbuhan ekonomi nasional saat ini. Sultan mengatakan Pemerintah harus memprioritaskan pengembangan ekonomi yang mengarah pada peningkatan pendapatan kelas menengah bawah secara berkelanjutan di tengah tingginya ketimpangan daya beli masyarakat saat ini. “Saya kira salah satu solusi efektif dari persoalan ini adalah dengan memasifkan program kemitraan yang melibatkan sejumlah lembaga dan kementerian untuk menghubungkan koperasi, UMKM, dan IKM ke dalam rantai pasok global secara sistematis," ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Senin (5/2). Menurut Sultan, Indonesia perlu meniru pola kemitraan usaha mikro kecil di beberapa negara-negara Asia timur seperti Jepang dan Korea Selatan yang sangat protect terhadap kepentingan UMKM. Saat ini UMKM Indonesia yang terhubung rantai pasok global baru mencapai 4,1 persen, sedangkan untuk dalam negeri kemitraan usaha besar dan UMKM baru 7 persen. “Memprioritaskan UMKM dan Koperasi dalam pembangunan ekonomi nasional adalah agenda pengembangan ekonomi kerakyatan yang harus terus digalakkan. Dengan pola kemitraan yang dikembangkan secara proporsional dan profesional diharapkan UMKM akan naik kelas,” kata Sultan. Dengan demikian, kata Sultan, ketersediaan lapangan pekerjaan akan meningkat dan pada akhirnya akan memberikan efek langsung pada peningkatan pendapatan perkapita masyarakat kelas menengah bawah. “Jangan sampai besarnya kue pertumbuhan ekonomi ini hanya dinikmati oleh kelas menengah atas saja,” ujar Sultan. Karena berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran masyarakat kita pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 18,24 persen. Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada September 2022 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah. "Dan, secara kewilayahan, masyarakat di daerah perdesaan tercatat hanya memiliki porsi pengeluaran sebesar 21,06 persen. Angka yang masih tergolong dalam kategori ketimpangan rendah. Pemerintah jangan mengandalkan bantalan sosial sebagai cara mengendalikan angka kemiskinan dan pengangguran,” ujar Sultan. (Sumber: https://www.jpnn.com/news/sultan-minta-pemerintah-masifkan-program-kemitraan-umkm-dengan-korporasi?page=2 )

Terendah Ketiga di ASEAN, Pemerintah Harus Penuhi Kebutuhan Dokter di Tanah Air

07 Februari 2023 oleh jakarta

Indonesia disebut sedang mengalami darurat dokter, terutama dokter spesialis dan sub-spesialis. Berdasarkan data yang dilansir dari CNBC Indonesia, disebutkan jika Indonesia berada di urutan 139 dari 194 negara. Buat Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, fakta tersebut sangat miris. Iya pun berharap pemerintah menyikapinya dengan serius. "Peringkat 139 dari 194 negara ini tidak bisa dianggap main-main. Ini membuktikan kebutuhan dokter di negeri ini sudah sangat mendesak. Pemerintah harus segera menyikapinya," tutur LaNyalla, Minggu (5/2/2023). Selain itu LaNyalla juga menyorot belum meratanya jumlah dokter, terutama yang ada di daerah. "Harus ada pemerataan. Masyarakat yang ada di pelosok juga berhak mendapatkan fasilitas kesehatan. Memang tidak mudah, karena ini juga menyangkut infrastruktur. Tapi pemerintah mau tidak mau harus memberikan perhatian lebih untuk masalah kesehatan," ujarnya. Dijelaskan LaNyalla, kesehatan menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. "Semakin sehat penduduk, maka semakin sejahtera pula mereka. Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki strategi khusus untuk menyiasati kebutuhan dokter," tuturnya. Dalam laporannya, CNBC Indonesia mengatakan rasio data yang dirangkum WHO menyebut apabila sebuah negara berhasil memenuhi "golden line", maka dapat dikategorikan berhasil dan bertanggung jawab kepada rakyatnya di bidang kesehatan. Cara menghitung golden line, jumlah dokter, termasuk dokter umum dan spesialis, yang ideal, yaitu 1/1000 atau 1 dokter per 1000 penduduk. Angka terakhir yang didapatkan dari WHO dan juga World Bank, rasio Indonesia berada di 0,46/1000. Angka ini membawa Indonesia menempati posisi ketiga terendah di ASEAN setelah Laos 0,3/1000 dan Kamboja 0,42/1000. Kalau kita bandingkan dengan Thailand dan Filipina kita masih di bawahnya, apalagi dengan Malaysia dan Singapura. Menilik data Legatum Institute, Jepang berada di posisi pertama dengan skor mencapai 86,6 poin pada 2021. Posisinya diikuti oleh Singapura dengan skor indeks kesehatan sebesar 86,12. (Sumber : https://rri.co.id/berita/155158/terendah-ketiga-di-asean-pemerintah-harus-penuhi-kebutuhan-dokter-di-tanah-air )

Belum Dirasakan di Lapangan, Ketua DPD RI Kritik Angka-Angka Ekonomi

06 Februari 2023 oleh jakarta

JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi di tanah air mendapat perhatian Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Menurutnya pertumbuhan ekonomi hingga saat ini belum berdampak pada stabilitas perekonomian. Bahkan belum dirasakan di lapangan, khususnya dari sisi peningkat akan taraf hidup dan pendapatan masyarakat di daerah. Pemerintah sendiri mengklaim pertumbuhan ekonomi mencapai angka 5,72 persen. Dan tingkat pengendalian inflasi mencapai angka 5,5 persen. Klaim ini dianggap tertinggi di antara negara-negara besar G20. Menurut LaNyalla klaim pertumbuhan ini perlu diwujudkan dengan tingkat kesejahteraan yang baik. Karena masyarakat luas belum merasakan dampak positif dari pertumbuhan ekonomi tersebut. “Yang terjadi saat ini justru beberapa jenis komoditi di pasar mengalami kenaikan harga. Tentunya kenaikan harga tersebut sangat memberatkan masyarakat,” ujar LaNyalla, Kamis (2/2/2023). Senator asal Jawa Timur itu menyontohkan naiknya produk minyak goreng kemasan Minyakita dalam beberapa pekan terakhir. Harganya mengalami kenaikan hingga Rp 20 ribu, sejak diluncurkan. Padahal harga eceran tertinggi (HET) Minyakita yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 14.000 per liter. Bahkan kini minyak goreng bersubsidi itu hilang di pasaran. Belum lagi kenaikan harga komoditi pangan lain, seperti beras, telur dan daging, di sejumlah pasar tradisional. Untuk itu LaNyalla meminta pemerintah segera menstabilkan harga kebutuhan pangan dan menekan angka inflasi. Pasalnya sebentar lagi juga akan memasuki bulan Ramadhan. “Di Ramadhan nanti konsumsi akan meningkat tinggi dan otomatis pengeluaran akan semakin tinggi juga. Ini tentunya masalah besar apalagi kondisi ekonomi bagi sebagian masyarakat rentan belum pulih seperti yang diharapkan,” tukasnya. (Sumber: https://lanyallacenter.id/belum-dirasakan-di-lapangan-ketua-dpd-ri-kritik-angka-angka-ekonomi/)