Berita DPD di Media

Beranda

ยป

Berita DPD di Media

Anggota DPD RI Desak Pemerintah Bersikap ke Swedia

06 Juli 2023 oleh jakarta

Anggota DPD RI, Dailami Firdaus mengutuk keras tindakan pembakaran kitab suci umat Islam, Alqur’an di Swedia. Pihaknya mendesak pemerintah Indonesia untuk bersikap dan membuka komunikasi intensif dengan pemerintah Swedia. “Saya sangat mengutuk keras perbuatan atau tindakan pembakaran Al Quran yang terjadi di Swedia disaat umat Islam merayakan hari besar Idul Adha,” kata pria yang akrab disapa Bang Dai ini dalam pesan singkatnya, Selasa(4/7/2023). Dirinya menilai pembakaran Quran itu sangat aneh dan tidak masuk akal karena pelaku menganggap hal itu sebagai kebebasan berpendapat dan berekspresi. Padahal, tegasnya, pembakaran kitab suci merupakan tindakan penodaan agama yang bisa dijerat dengan pasal-pasal pidana. “Sangat aneh dan tidak masuk akal, ketika melakukan tindakan atau perbuatan pembakaran Al Quran diangap hal yang biasa hanya karena selalu mengatasnamakan kebebasan berpendapat dan berekspresi, padahal perbuatan yang dilakukan jelas adalah penistaan agama dan pasti dikarenakan kebencian terhadap Islam,” ujar dia. Terlebih, kata dia, tindakan pembakaran Quran di Swedia bukan pertama kali terjadi. Bahkan, tuturnya, pelaku pembakaran Quran pun dengan tenang menyatakan akan mengulangi perbuatannya kembali. “Kita ketahui bersama pada tahun 2022, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia. Namun peringatan tersebut seperti hanya isapan jempol belaka,” terang Bang Dai. Hingga kini, lanjutnya, belum adanya kesepakatan bersama untuj membuat jera bagi pelaku yang jelas-jelas melakukan pengrusakan, pelecehan, penistaan maupun ujaran-ujaran kebencian terhadap agama Islam. “Saya berharap pemerintah melakukan komunikasi yang intensif untuk dapat menyamakan persepsi bahawasannya tindakan pembakaran al quran dan apapun hasutan kebencian layak diberikan sanksi agar tidak terulang kembali dan perbuatan tersebut bukanlah kebebasan berpendapat dan berekspresi, melainkan mencederai demokrasi dan kedaulatan,” tuturnya. “Tentunya ini adalah pekerjaan yang tidak mudah bagi kita umat muslim untuk dapat memerangi pemikiran-pemikiran negatif mengenai islam dan menyakinkan bahwasannya Islam adalah Rahmatan Lil Alamin, sebagaimana Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Seorang Muslim itu adalah orang yang orang-orang Muslim lainnya merasa aman dari (kejahatan) lisan dan tangannya”,” kata cucu Ulama Betawi Kharismatik Alm. KH. Abdullah Syafi`ie itu menambahkan. (Sumber: https://realitarakyat.com/2023/07/kutuk-keras-pembakaran-al-quran-anggota-dpd-ri-desak-pemerintah-bersikap-ke-swedia/)

Komite I DPD RI dan Pemerintah Bahas Keppres dan Inpres Soal Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat

06 Juli 2023 oleh jakarta

Jakarta - Komite I DPD RI mempertanyakan terbitnya Keppres No. 17 Tahun 2022, Keppres No. 4 Tahun 2023, dan Inpres No. 2 Tahun 2023 mengenai penyelesaian nonyudisial pelanggaran HAM yang berat. Keppres dan inpres ini dinilai telah menimbulkan perdebatan di masyarakat atas peristiwa masa lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono saat membuka RDP dengan Menkopolhukam Mahfud Md, Wakil Jaksa Agung, dan BIN di Nusantara V Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (4/7/2023). Kata Nono, pihaknya telah melakukan diskusi intensif antara Pimpinan DPD RI dan Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI dalam menyikapi situasi ini. "Kami juga telah mengundang para pakar untuk mendapatkan gambaran. Perhatian kami berkaitan peristiwa tahun 1965,” ucap Nono. Selain itu, Wakil Ketua Komite I DPD RI Filep Wamafma juga mempertanyakan bahwa seberapa penting presiden mengeluarkan keppres dan inpres tersebut. Menurutnya bagaimana pemerintah akan mengakomodir peristiwa tahun 1965 diselesaikan secara nonyuridis. “Sebenarnya kami ingin tahu seberapa pentingkah terbitnya keppres dan inpres ini,” tuturnya. Filep juga mempertanyakan kasus peristiwa pelanggaran HAM pada tahun 1965 ini tidak berjalan tuntas. Bahkan, sampai saat ini pelaku peristiwa 1965 tidak terungkap ke publik. “Pertanyaan kami kenapa pelaku pelanggaran yang sudah bertahun-tahun ini tidak ada kejelasannya,” imbuh Filep. Sementara itu, Anggota DPD RI asal Provinsi Sumatera Barat Alirman Sori mengatakan bahwa dalam prinsip negara hukum seperti Indonesia, peristiwa ini merupakan kasus besar. Artinya, jika ada korban sudah pasti ada pelakunya namun sampai detik ini kasus tersebut masih abu-abu. “Jika ada korban pasti ada pelaku. Bila pelakunya sudah meninggal atau sudah tua, dan tidak ada bukti. Maka dibuka saja siapa pelaku-pelakunya,” tuturnya. **Pascareformasi, Banyak Bermunculan Kasus Pelanggaran Masa Lalu** Di kesempatan yang sama, Menkopolhukam Mahfud MD menjelaskan pasca reformasi tahun 1998 banyak bermunculan kasus pelanggaran masa lalu termasuk peristiwa tahun 1965. Negara telah memerintah untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat ini baik secara yudisial dan nonyudisial secara simultan. “Tugas ini sangat sulit karena pada tahun 1998 hingga tahun ini tidak menghasilkan apa-apa. 25 tahun diperintah untuk menyelesaikan pelanggaran ini tapi tidak menghasilkan apa-apa,” tuturnya. Mahfud MD menambahkan bahwa ketika diadilkan di meja hijau namun faktanya 35 orang dibebaskan semua atau tidak dapat dihukum. Pengadilan mengatakan tidak ada pelanggaran karena tidak ada bukti yang kuat. “35 orang dinyatakan bebas, karena tidak ada bukti yang kuat. Pertanyaan dari hakim, kapan peristiwa itu? Di mana? Jam berapa? Pakai apa? Itu sulit dibuktikan karena peristiwa ini sudah bertahun-tahun. Jejaknya hilang semua,” ujarnya. Wakil Jaksa Agung Sunarta membeberkan penyidikan yang dilakukan pihaknya atas peristiwa tahun 1965-1966, petrus (penembakan misterius), peristiwa Paniai dan lain-lain dinilai nihil. Menurutnya semua sudah diputuskan oleh pengadilan bahwa bukan pelanggaran berat. “Kesulitan kami dalam bukti peristiwa pelanggaran HAM berat masa lalu karena alat bukti dan saksi tidak ada, serta semuanya telah dimakan waktu,” terangnya. Selain itu, Deputi III BIN Aswardi mengatakan pihaknya merupakan suporting kementerian/lembaga untuk Tim Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia (PPHAM). Hasil deteksi pada peristiwa tahun 1965 bahwa ada penolakan dari korban yang tidak mau di-publish sehingga menjadi kendala. “Memang kendala kami ada salah satu korban yang tidak mau dipublikasikan. Sedangkan untuk proses yudisial, dalam mencari bukti sangat sulit karena kasus lama,” ucapnya. (Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/5336015/komite-i-dpd-ri-dan-pemerintah-bahas-keppres-dan-inpres-soal-penyelesaian-pelanggaran-ham-berat)

Hadiri HUT ke-77 Bhayangkara, LaNyalla Berharap Polri Tingkatkan Pelayanan

06 Juli 2023 oleh jakarta

Jakarta - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Bhayangkara yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Sabtu (1/7/2023) sore. Pada kesempatan itu, LaNyalla berharap Polri dapat terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. "Saya mewakili masyarakat dan DPD RI menyampaikan selamat ulang tahun kepada Polri. Tentu kita berharap pelayanan Kepolisian kepada masyarakat semakin baik dan semakin meningkat," harap LaNyalla. Selain itu, Senator asal Jawa Timur itu juga berharap kinerja kepolisian semakin presisi dalam penegakan hukum di Indonesia. LaNyalla meyakini peran penting Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban serta penegakan hukum juga akan semakin maksimal. LaNyalla juga berharap Polri terus bekerja secara profesional dalam menjalankan fungsi, tugas pokok, dan kewajibannya. "Polri harus senantiasa profesional dalam menjalankan tugasnya dengan baik dalam berbagai dinamika dan tantangan yang dihadapi, termasuk pada tahun politik di 2024 nanti,” tegas LaNyalla yang hadir bersama istri. Tak hanya itu, LaNyalla juga meminta kepada Polri untuk mengevaluasi kinerjanya, khususnya dalam beberapa tahun terakhir. "Saya meminta Polri segera berbenah dan meningkatkan pengawasan internal, sehingga dapat lebih maksimal dalam memberi pelayanan kepada rakyat," harap LaNyalla. Menurut LaNyalla, hal ini membutuhkan komitmen dari dalam tubuh Polri itu sendiri. LaNyalla percaya dengan kredibilitas dan transparansi di tubuh Polri, kepercayaan publik akan meningkat. (Sumber: https://www.tvonenews.com/berita/nasional/134330-hadiri-hut-ke-77-bhayangkara-lanyalla-berharap-polri-tingkatkan-pelayanan)

Gandeng DPD RI Sylviana Murni, BP2MI Gelar Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri

26 Juni 2023 oleh jakarta

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan, kejahatan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) merupakan penindasan terhadap martabat manusia. Hal ini disampaikan Benny saat menjadi pembicara dalam acara sosialisasi peluang kerja luar negeri yang digelar di Aula KH. Abdurrahman Wahid BP2MI, Jl. MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa (12/6) kemarin. Dalam kesempatan tersebut, BP2MI juga menggandeng Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta, Sylviana Murni sebagai narasumber. "80 persen TPPO adalah perempuan. Data korban diduga karena TPPO Per 11 Juni adalah 100.729 orang yang di deportasi dari luar negeri. Yang meninggal 2.204, yang sakit 3.527 (Depresi ringan, berat dan cacat secara fisik)," kata Benny dikutip Rabu (13/4/2026). Benny menuturkan, pihaknya komitmen untuk terus memberantas sindikat penempatan PMI ilegal meskipun disinyalir praktek ilegal itu dibekingi oleh sejumlah petinggi di Indonesia. Benny mengungkapkan, beking oknum pejabat tersebut berasal dari berbagai lembaga negara mulai dari TNI, Polri, Kementerian hingga BP2MI sendiri. Ia pun menegaskan beberapa waktu lalu pihaknya berhasil mengamankan 161 orang ibu-ibu di Bekasi yang hampir diberangkatkan ke Timur Tengah secara ilegal. "Delapan bulan yang lalu, BP2MI memberhentikan satu orang oknum pegawai yang terlibat penempatan pekerja ilegal. Memberantas sindikat TPPO bukan hal sulit, asal punya komitmen merah putih pada setiap petinggi negara untuk tidak menjadi pelacur negara dan bersekongkol dengan penjahat," sebutnya. "Pesan Presiden RI, lindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki. BP2MI siapkan lounge di berbagai bandara untuk memberikan fasilitas terhormat," tandasnya. "Delapan bulan yang lalu, BP2MI memberhentikan satu orang oknum pegawai yang terlibat penempatan pekerja ilegal. Memberantas sindikat TPPO bukan hal sulit, asal punya komitmen merah putih pada setiap petinggi negara untuk tidak menjadi pelacur negara dan bersekongkol dengan penjahat," sebutnya. "Pesan Presiden RI, lindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki. BP2MI siapkan lounge di berbagai bandara untuk memberikan fasilitas terhormat," tandasnya. Sementara itu, Sylviana Murni menyampaikan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini di Indonesia terdapat 7,99 juta orang pengangguran. Dari angka tersebut, kata Sylvi, sebanyak 2,8 juta atau 33,45 persen mengalami hopeless of job atau pengangguran yang merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan. "Ketimpangan jumlah penduduk yang mencapai ratusan terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan menimbulkan beragam masalah ketenaga kerjaan di Indonesia yang tidak bisa dihindarkan," ujar Ketua BKSP DPD RI ini. "Itu semuda didasari oleh Pertama, rendahnya kualitas tenaga kerja karena tingkat pendidikan penduduk yang rendah. Kedua, jumlah angkatan tenaga kerja tidak sebanding dengan jumlah kesempatan kerja. Ketiga, persebaran tenaga kerja yang tidak merata dan ke Empat, permasalahan tenaga kerja yang cukup memprihatinkan adalah rendahnya tingkat upah," pungkasnya. (Sumber : https://kosadata.com/read/gandeng-dpd-ri-sylviana-murni-bp2mi-gelar-sosialisasi-peluang-kerja-luar-negeri )

Senator Sylviana Murni Saksikan Ahli waris Terima Santunan Rp7,5 milliar dari BPJamsostek

26 Juni 2023 oleh jakarta

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Kantor Cabang Jakarta Salemba, menyerahkan santunan jaminan sosial ketenagakerjaan sebesar Rp7.509.908.130,- kepada perwakilan ahli waris dari almarhum Wayah Suryo Wiroto pimpinan di perusahaan Endiavor Indonesia, yang tercatat sebagai peserta di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Salemba. Meninggal dunia saat di kantor karena kecelakaan kerja, bulan Maret 2023 lalu. Penyerahan santunan, secara simbolis langsung diserahkan oleh Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Denny Yusyulian kepada perwakilan ahli waris, di ruang GBHN gedung DPD/DPR/MPR RI, Jakarta, yang dipadukan dalam acara Dialog Interaktif Dengan BPJS Ketenagakerjaan, Jum'at (23/6/2023). Penyerahan santunan secara simbolis tersebut disaksikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Provinsi DKI Jakarta Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Salemba, Didin Haryono dan perwakilan ahli waris. "Kami dari BPJS Ketenagakerjaan mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan menerima musibah ini. Dengan diberikannya santunan dari BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris, diharapkan dapat bermanfaat bagi keluarga. Secara khusus dapat membantu kehidupan ekonomi dan pendidikan anak almarhum yang masih sekolah. Walaupun bantuan ini tidak dapat menggantikan keberadaan almarhum. Semoga dapat bermanfaat bagi ahli waris untuk dapat meneruskan hal-hal baik yang biasa dilakukan oleh almarhum semasa hidupnya", ucap Denny Yusyulian. Santunan yang diberikan, lanjut Denny Yusyulian, merupakan bukti hadirnya negara melalui BPJS Ketenagakerjaan memberikan kepastian akan jaminan sosial kepada seluruh pekerja Indonesia. Pekerja penerima upah maupun bukan penerima upah. Termasuk di dalamnya pegawai Non ASN atau PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri). Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Salemba, Didin Haryono menambahka, almarhum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sejak tahun 2015 dengan mengikuti empat program perlindungan. Sehingga manfaat yang diberikan kepada ahli waris adalah; Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun dan Beasiswa untuk satu orang anak. Jumlah total manfaat santunan sebesar Rp7.509.908.130,- dengan rincian; JKK sebesar Rp7.074.736.000, JHT Rp391.339.130,- JP (Per Tahun) Rp7.833.000,- Bea Siswa 1 orang anak (Maks) Rp36.000.000,- Usai mengikuti secara langsung acara penyerahan santunan dan dialog interaktif dengan BPJS Ketenagakerjaan, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Provinsi DKI Jakarta Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni mengatakan, program jaminan sosial ketenagakerjaan adalah program pemerintah yang dilaksanakan BPJS Ketenagakerjaan, merupakan bukti nyata bahwa pemerintah/negara hadir melindungi warganya. Kalau warga bekerja, dia akan mendapat perlindungan dari pemerintah/negara melalui BPJS Ketenagakerjaan. Namun menurut, Sylviana Murni, persoalan mendasar adalah masih banyak masyarakat belum memahami secara utuh program, manfaat dan kemudahan apa yang didapat kalau ikut serta jadi BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan masyarakat banyak yang belum mengetahui kalau BPJS Ketenagakerjaan itu berbeda dengan BPJS Kesehatan. "Makanya sebagai senator saya mencoba memfasilitasi dengan BPJS Ketenagakerjaan Kanwil DKI Jakarta. Karena saya punya tanggungjawab dan kewajiban untuk mensosialisasikan kepada masyarakat pekerja, terkait kemudahan dan besarnya manfaat yang didapat dari program jaminan sosial ketenagakerjaan. Sehingga kedepannya seluruh masyarakat pekerja, formal, informal dan pekerja rentan khususnya di DKI Jakarta terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, agar mereka mendapat perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Kemudahannya banyak diantaranya ; Proses pendaftaran cepat dan mudah, iuran murah hanya membayar Rp16.800,- per bulan per orang peserta akan mendapat manfaat yang cukup besar", sebutnya. Sylviana mengatakan, sebagai senator dapil DKI dirinya turut berkewajiban memfasilitasi sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan Wilayah DKI karena merupakan salah satu tanggung jawabnya. ”Bayangkan hanya membayar Rp16.800 kok bisa mencover pemulihan kecelakaan kerja tanpa batas biaya,” ungkapnya. Bahkan Sylviana murni terheran-heran melihat langsung manfaat tunai untuk ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai angka Rp7,5 miliar. Manfaat tersebut baru diserahkannya secara simbolis kepada ahli waris penerima. Sylviana juga mendorong agar di dapilnya terjadi percepatan pencapaian universal coverage alias seluruh tenaga kerja terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan. ”Apalagi kita akan mengalami bonus demografi. Pemprov DKI harus bertanggung jawab tercapainya universal coverage,” ungkapnya. Tidak hanya pemprov saja, menurut Sylviana anggota DPRD DKI juga harus turun tangan demi tercapainya universal coverage di DKI. Untuk itu sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan juga harus menyasar ke anggota DPRD DKI. ”Pahamkan dulu nggota DPRD-nya, maka mereka akan berjuang untuk kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (Sumber : https://rri.co.id/jakarta/daerah/269926/senator-sylviana-murni-saksikan-ahli-waris-terima-santunan-rp7-5-milliar-dari-bpjamsostek )

Senator Sylviana Murni Rawat Budaya Betawi Penganten Sunat

26 Juni 2023 oleh jakarta

Menjelang Hari Ulang Tahun ke-496 Kota Jakarta, Ketua Badan Kerjasama Parlemen Dewan (BKSP) DPD RI, Sylviana Murni, memperkenalkan prosesi Penganten Sunat Betawi di anjungan Provinsi DKI, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (18/6). Kegiatan ini dihadiri Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012, Fauzi Bowo, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Energi DKI, Hari Nugroho dan sejumlah pejabat lainnya. Menurut Sylvi, prosesi sunatan ala Betawi ini memiliki daya tarik tersendiri dan cukup unik, mulai dari arak-arakan sebelum anak disunat, saat sunatan yang dilakukan Bengkong (ahli khitan dari Betawi), alat sunat yang digunakan, hingga arakan naik delman setelah disunat Untuk alat khitan khas Betawi, biasanya Bengkong memakai penjepit ujung dan penjepit jaga yang berbentuk khusus, serta pisau potong tipis sangat tajam. Ketika digunakan untuk mengkhitan, pasiennya tidak merasakan sakit yang berlebihan. Sylvi berencana membuat satu buku soal keunikan Penganten Sunat Ala Betawi ini. Rencananya, buku ini akan dibuatkan dalam bentuk e-book dan visual grafis. Jika sudah diterbitkan ini maka menjadi buku ketiga karya mantan None Jakarta tahun 1981 ini. Sebelumnya telah terbit buku berjudul "Pernak pernik Abang None" dan "Nujuh Bulan ala Betawi". Tak hanya itu, tokoh perempuan yang akrab dipanggil Mpok Sylvi ini juga pernah menyusun buku tentang Kuliner Betawi dan Database orang Betawi yang top. Tercatat ada 500 tokoh Betawi yang namanya sudah disimpan dalam sebuah buku Sylvi. "Pembuatan buku ini selalu dalam rangka menyambut HUT kota Jakarta," ucap Mpok Silvy. Dia berharap, buku yang sudah dan akan dibuatnya bisa menjadi khasanah perpustakaan digital yang ada di DKI. Bahkan bukunya juga akan dikirim ke international e-book dengan dua bahasa. "Ayo kita lestarikan kearifan lokal Jakarta. Karena Jakarta sebagai Kota Global yang dapat menarik wisatawan mancanegara dengan kearifan lokal," pungkas Sylvi. (Sumber : https://m.beritajakarta.id/read/123550/senator-sylviana-murni-rawat-budaya-betawi-penganten-sunat )

Bahas Peningkatan Pembangunan Desa, DPD RI Teken Kerjasama dengan Dubes Belgia

23 Juni 2023 oleh jakarta

Membahas peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Belgia yang dilakukan di daerah, Bahas Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI melakukan rapat kerja dengan YM. Duta Besar Belgia untuk Indonesia Frank Leon L. Felix. Salah satunya adalah di sektor pendidikan, pariwisata, budidaya perikanan, dan juga maritim. Ketua BKSP DPD RI Sylviana Murni menjelaskan bahwa kerjasama ini merupakan kesempatan yang baik bagi DPD RI dan Kedutaan Besar Belgia untuk membangun komunikasi dan dialog dalam rangka memperkuat hubungan dan kemitraan kedua negara di berbagai bidang. Sylviana juga menjelaskan bahwa peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Belgia memiliki manfaat yang besar bagi kedua negara. Apalagi Indonesia merupakan pemimpin ASEAN dan Belgia merupakan pendiri Uni Eropa. Dengan demikian, adanya kerja sama ini akan menjadi jembatan kemitraan dan kolaborasi antara kedua kawasan. "Salah satunya adalah implementasi jaringan Desa ASEAN untuk membangun One Vilage One Product dan Desa Wisata," demikian Sylviana dalam rapat kerja di DPD RI, Rabu (21/3/2023). Lebih lanjut, Sylviana menjelaskan dengan potensi ekonomi yang dimiliki banyak daerah, Indonesia akan dapat menjadi bagian dari rantai nilai nilai global "Dari perekonomian dan pariwisata Belgia yang telah terintegrasi dengan ekonomi dan wisata global," jelas Sylviana. Sylviana hadiri penandatanganan kerjasama didampingi beberapa senator lainnya, diantaranya: senator DPD RI dari Nusa Tenggara Timur Abraham Liyanto, Senator dari Kepulauan Bangka Belitung Darmansyah Husein, Frank Leon L. Felix, Senator DPD RI dari Sulawesi Selatan Lily Amelia Salurapa, Senator dari Sumatera Utara Badekenita Br Sitepu, dan Senator dari DI Yogyakarya Hilmy Muhammad. (Sumber : https://politik.rmol.id/read/2023/06/22/578782/bahas-peningkatan-pembangunan-desa,-dpd-ri-teken-kerjasama-dengan-dubes-belgia- )

Sultan Minta Kebijakan Pembatasan Mobil Konvensional Hanya Diterapkan Di Kota-kota Besar

23 Juni 2023 oleh jakarta

Pembatasan kepemilikan dan penggunaan mobil konvensional berbahan bakar minyak atau jenis combustion dinilai mampu mempercepat agenda transisi energi. Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan akan mempercepat penggunaan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) khususnya mobil listrik. Untuk mendorong itu, secara tegas menyebutkan akan mempersulit pembelian mobil jenis combustion atau Berbahan Bakar Minyak (BBM). Menanggapi pernyataan tersebut, wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin meminta agar kebijakan tersebut hanya diterapkan di kota-kota besar dengan tingkat kepadatan kendaraan dan polusi udara tinggi. “Pada prinsipnya kami mendukung setiap agenda yang mendorong percepatan agenda transisi energi. Dan kita mengetahui bahwa kendaraan bermotor khususnya mobil menjadi salah satu kontributor emisi yang signifikan”, ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Selasa (20/06). Meski demikian, kata mantan aktivis KNPI itu, kebijakan pembatasan kepemilikan mobil konvensional berbahan bakar minyak tersebut tidak perlu diterapkan secara keseluruhan di setiap daerah. Cukup diberlakukan pada wilayah dengan tingkat polusi dan emisi karbon yang tinggi. Hal ini, lanjutnya , bertujuan agar tidak mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat yang masih bergantung pada kendaraan berbahan bakar minyak. Di sisi lain, pemerintah juga perlu menyiapkan infrastruktur kendaraan listrik secara memadai dalam waktu yang singkat. “Struktur ekonomi nasional yang ditopang oleh Aktivitas industri dan mobilitas masyarakat kelas menengah harus dijadikan pertimbangan oleh pemerintah dalam konteks kebijakan ini. Jangan sampai kebijakan tersebut justru mempersulit mobilitas dan trend pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan”, tegasnya. Mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu juga meminta agar pemerintah memberikan prioritas pada kendaraan listrik hasil karya anak bangsa untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kita memiliki modal sumber daya yang cukup untuk memastikan perkembangan mobil listrik nasional tumbuh. “Sumber daya alam dan potensi pasar yang besar pada industri mobil listrik harus memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat. Indonesia mampu menjadi pemain utama industri kendaraan listrik dunia”, tutupnya. (Sumber : https://www.suararakyatnews.co/sultan-minta-kebijakan-pembatasan-mobil-konvensional-hanya-diterapkan-di-kota-kota-besar/ )

Temuan 52 Juta Data Pemilu Invalid, Ketua DPD RI Minta KPU Tunda Penetapan DPT

19 Juni 2023 oleh jakarta

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perkumpulan Warga Negara untuk Pemilu Jurdil menemukan puluhan juta Data Pemilih Sementara (DPS) yang sedang disusun oleh KPU dalam kondisi diduga bermasalah. Dalam laporannya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), LSM Perkumpulan tersebut mengaku menemukan 52 juta DPS bermasalah yang perlu diperbaiki oleh KPU. Data tersebut tentu saja sangat mencengangkan. Sejumlah pihak ikut menyoroti temuan tersebut. Salah satunya datang dari Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Senator asal Jawa Timur itu meminta agar KPU dan pihak terkait untuk menunda penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan dirilis 21 Juni 2023 mendatang. "Kami sangat concern dengan itu (data pemilih). Saya ingatkan kepada KPU dan semua pihak terkait untuk memverifikasi temuan tersebut. Jangan main-main dengan data pemilu, karena ini berkaitan dengan kedaulatan rakyat. Berkaitan dengan kualitas demokrasi di tanah air kita. Saya akan panggil pihak terkait melalui Komite I DPD RI. Dan tunda dulu itu pengumuman DPT," ingat LaNyalla, Sabtu (17/6/2023). Diingatkan LaNyalla, temuan tersebut bukan hanya sekadar angka-angka belaka. Lebih jauh daripada itu, LaNyalla menilai temuan tersebut berkaitan dengan indeks demokrasi Indonesia. Apalagi, berdasarkan data yang dilansir Masyarakat Transparansi Internasional menyatakan, Indeks Demokrasi Indonesia juga mengalami penurunan. "Padahal, ketika Reformasi digulirkan, salah satu tujuannya adalah meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Tetapi faktanya, di dalam Pilpres dan Pilkada masih ditemukan banyak kecurangan yang diduga terstruktur, sistematis dan masif," ujar LaNyalla. Menurut LaNyalla, apa yang terjadi saat ini imbas atau dampak dari kita meninggalkan rumusan bernegara yang disusun para pendiri bangsa. Rumusan bernegara yang terdapat di dalam Naskah Asli Undang-Undang Dasar 1945, yang telah diubah total dalam amandemen di era Reformasi saat itu. Bahkan perubahan itu mencapai lebih dari 95 persen. LaNyalla melanjutkan, Pancasila tidak lagi tercermin dalam isi pasal-pasal Konstitusi hasil perubahan itu. Yang tercermin justru nilai-nilai lain, yaitu ideologi Liberalisme dan Individualisme. "Inilah hasil dari kita menerapkan ideologi Liberalisme dan Individualisme. Kita telah rasakan sejak Reformasi digulirkan. Maka kita perlu membaca ulang sistem bernegara kita sebagaimana dikehendaki oleh para pendiri bangsa kita," tutur LaNyalla. Sebagai Negara Kepulauan, LaNyalla menyebut Indonesia memiliki jarak bentang dari Sabang sampai Merauke sama dengan jarak dari London sampai Kazakhstan. Sedangkan bentangan dari Miangas sampai Pulau Rote sama dengan jarak dari Moskow sampai Kairo. Maka, keterwakilan di parlemen melalui penjelmaan rakyat di Lembaga Tertinggi Negara yang bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah sistem yang paling tepat, sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa. Menurut LaNyalla, kecurangan-kecurangan seperti ini akan terus terjadi jika bangsa ini masih dan terus menggunakan cara pemilihan presiden langsung ala liberal Barat. "Maka dari itu kembalikan Indonesia ke UUD 45 naskah asli. Hanya sistem Demokrasi Pancasila dengan Lembaga Tertinggi yaitu MPR yang mampu menampung semua elemen bangsa sebagai bagian dari penjelmaan rakyat. Rakyat sebagai pemilik kedaulatan memiliki saluran dan memiliki ruang keterlibatan di dalam lembaga negara, untuk ikut menentukan arah perjalanan bangsa ini, karena di MPR," katanya. LaNyalla menyebut, sistem bernegara rumusan para pendiri bangsa adalah sistem tersendiri yang paling cocok bagi Indonesia. Dalam risalah catatan persidangan BPUPK dan PPKI, para pendiri bangsa sudah sepakat, bahwa bangsa ini tidak akan bisa menjalankan sistem demokrasi liberal Barat murni, atau sistem komunisme Timur. Karena Indonesia memiliki konfigurasi sosial, budaya, ekonomi dan geografis yang amat kompleks. **Data Tak Wajar** Sebagaimana diketahui, LSM Perkumpulan Warga Negara untuk Pemilu Jurdil diduga menemukan puluhan juta DPS yang sedang disusun oleh KPU dalam kondisi bermasalah. Daftar pemilih sementara yang aneh itu disebut diperoleh dari KPU yang disampaikan kepada partai politik. KPU menetapkan DPS Pemilu Serentak 2024 sebanyak 205.853.518 pemilih. "Ada sekitar 52 juta data yang kita temukan sebagai data yang aneh. Apa sih data aneh tersebut? Data pemilih sementara yang diberikan oleh KPU itu hanya mencantumkan ID KPU, nama, jenis kelamin, usia, alamat, RT/RW, TPS dan desa," kata Juru Bicara Perkumpulan Warga Negara Untuk Pemilu Jurdil, Dendi Susianto. Data 'tak wajar' itu yakni adanya pemilih yang masih belum memenuhi syarat usia memilih hingga ditemukan pemilih yang memiliki identitas ganda dengan lokasi TPS yang sama. Berikut data pemilih aneh yang ditemukan Perkumpulan Warga Untuk Pemilu Jurdil: Umur di bawah 12 tahun: 35.785 Umur di atas 100 tahun: 13.606 Nama kurang dari 2 huruf: 14.000 Nama mengandung tanda tanya: 35 RW-nya 0: 13.344.569 RT-nya 0: 616.874 RT dan RW-nya 0: 35.905.638 Identitas sama (nama, KPU ID, RT, RW, TPS semua sama): 2.120.135. (Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/5322003/temuan-52-juta-data-pemilu-invalid-ketua-dpd-ri-minta-kpu-tunda-penetapan-dpt )

DPD Usul Semua Penyuluh Pertanian Diangkat Jadi PPPK

19 Juni 2023 oleh jakarta

Pemerintah diminta bisa mengangkat semua Tenaga Harian Lepas (THL) Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) jenis Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun ini. Permintaan itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B. Najamudin dalam rangka meneruskan aspirasi para THL PPL Bengkulu ke Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Azwar Anas. Mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu mengatakan bahwa dirinya sempat menerima aspirasi terkait kejelasan masa depan rekan-rekan PPL di Bengkulu. Baginya, apa yang disampaikan PPL dari Bengkulu turut mewakili nasib rekan seprofesi dari seluruh Indonesia. Untuk itu, dia ingin menyampaikan langsung aspirasi itu kepada Menpan Azwar Anas. “Kami berharap agar pemerintah berkomitmen dan memastikan semua THL PPL diberikan insentif status pengabdiannya sebagai PPPK di setiap daerah,” tegasnya kepada wartawan, Jumat (16/6). Lebih lanjut, mantan ketua HIPMI Bengkulu itu mendorong agar pemerintah melalui kementerian terkait kembali melakukan rekrutmen khusus kepada para THL PPL yang belum ditetapkan sebagai PPPK. Apalagi, Indonesia membutuhkan lebih banyak PPL yang memiliki semangat pengabdian tinggi dalam mencapai kemandirian dan ketahanan pangan nasional. “Banyak negara pengekspor pangan yang secara bertahap akan menghentikan ekspor pangan pokok seperti beras dalam beberapa tahun ke depan. Pemerintah harus lebih siap dalam mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas pangan nasional dengan SDM yang produktif,” tutupnya. (Sumber : https://politik.rmol.id/read/2023/06/16/578096/dpd-usul-semua-penyuluh-pertanian-diangkat-jadi-pppk )